Letak Astronomis Indonesia Lengkap

Letak astronomis Indonesia adalah posisi letak negara Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Biasanya pembelajaran mengenai ini biasa ditemukan oleh para siswa termasuk saya, baik itu SD, SMP, maupun SMA. Maka dari itu, pada kesempatan lali ini Espilen Blog akan membagikan informasi mengenai letak astronomis negara Indonesia secara lengkap. Mari kita mulai pembahasan, menurut posisi astronomisnya, Indonesia terletak pada  6° LU (Lintang Utara) – 11° LS (Lintang Selatan) dan antara 95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur Timur).


Lalu, apa yang dimaksud dengan garis lintang dan juga garis bujur? Berikut ini adalah jawabannya :

Letak Astronomis Indonesia


#Garis Lintang
Garis lintang adalah garis khayal horizontal yang melingkari bumi, sedangkan garis bujur adalah garis khayal vertikal yang menghubungkan belahan bumi paling utara dan selatan.. Garis lintang ini sejajar dengan garis equator atau yang dikenal dengan nama garis khatulistiwa. Garis Lintang membentang mulai dari equator sampai ke wilayah kutub utara juga selatan. Garis lintang ini memberi pengaruh terhadap zona iklim suatu wilayah. Mereka yang letaknya berada di antara titik 23,27 o LU – 23,27 o LS dikenal dengan iklim tropis sebab pada titik tersebutlah matahari bersinar hampir sepanjang waktu. Wilayah tropis ini hanya memiliki dua musim yakni panas dan penghujan. Dilihat dari garis lintangnya, Indonesia masuk ke dalam kategori ini. Iklim lainnya adalah sub-tropis dengan 4 musim dan iklim kutub.

#Garis Bujur
Adalah garis imajiner yang membelah bumi secara horizontal, dari barat ke timur. Garis ini disebut juga garis meredien. Pada garis lintang, titik 0 o tepat pada garis khatulistiwa, maka pada garis bujur titik 0 o –nya ada pada garis kutub utara menuju kutub seatan yang secara tepat mengenai sebuah kota di Greenwich Inggris. Garis bujur ini membagi beberapa tempa ke dalam wilayah waktu yang berbeda. Untuk Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden No.41 Tahun 1987 terdapat 3 zona waktu yakni WIB WITA dan WIT. 



Dampak atau pengaruh letak astronomis Indonesia :

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa letak astronomis Indonesia mempengaruhi Negara ini tergolong sebagai Negara tropis. Sebagai akibatnya, Indonesia memiliki beberapa iklim-iklim yang khas antara lain sebagai berikut: 
  1. Temperatur yang cederung tinggi berkisar diantara 26o C - 28o C.
  2. Curah hujan cukup tinggi, yakni 200 mm per tahunnya.
  3. Temperatur yang lumayan tinggi, mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang biasa dikenal juga sebagai hujan naik ekuator.
  4. Terjadinya sebuah pelapukan bebatuan secara lebih cepat.
  5. Memiliki keanekaragaman hayati (fauna dan flora) yang jauh lebih tinggi ketimbang tempat lainnya di belahan bumi.
  6. Munculnya gejala sosial yang khas dan dipengaruhi oleh model adaptasi penduduk terhadap iklim yang berlaku di tempat tersebut.
Pengaruh lainnya yang diakibatkan oleh letak astronomis berdasarkan garis bujur adalah perbedaan waktu yang antara lain sebagai berikut: 
  1. WIB atau Waktu Indonesia bagian Barat: zona waktu ini mencakup Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat juga Tengah. Adapun selisih waktunya dengan titik Greenwich Mean Time atau GMT adalah tujuh jam lebih dini.
  2. WITA atau Waktu Indonesia bagian Tengah: Zona waktu ini mencakup wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, NTT, juga Sulawesi. Adapun selisih waktunya dengan Greenwich Mean Rime atau GMT adalah delapan jam lebih dini.
  3. WIT atau Waktu Indonesia bagian Timur: Zona waktu yang satu ini melingkupi wilayah Maluku juga Irian Jaya. Adapun selisih waktunya dengan GMT atau Greenwich Mean Time adalah Sembilan jam lebih dini.

Dengan demikian, Letak Astronomis Indonesia Berdasarkan pembagian waktu diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa perbedaaan waktu antara WIB dan WITA adalah 1 jam, WITA dan WIT adalah 1 jam, dan WIB dan WIT adalah 2 jam. Sebagai contoh jika di Bandung menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Manado pukul 08.00 WIB dan di Merauke pukul 09.00 WIT.